Manajemen Sumber Daya Insan (Sdm)
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) - Pertemuan I
Tantangan Lingkungan Eksternal
Tidak sanggup dikendalikan (uncontrollable)
Ada 2 pilihan untuk menghadapinya :
Kemajuan teknologi berdampak pada MSDM pola :
Tantangan Politik dan Pemerintahan
Setiap organisasi ialah unik. Karakter organisasi yang unik terbentuk dalam rentang waktu yang panjang yang melibatkan orang-orang, tujuan, struktur, teknologi, kebijakan, keberhasilan dan kegagalan yang pernah dialami.
Tantangan MSDM ialah untuk menyesuaikan kegiatan-kegiatan personalia secara proaktif dengan aksara organisasi
Serikat Karyawan
Perusahaan dengan serikat karyawan menandatangani perjanjian kerja yang mengatur aneka macam persyaratan kerja ibarat jam kerja, kompensasi dan kondisi kerja. Perjanjian ini membatasi kegiatan-kegiatan personalia
Perbedaan individual karyawan
Orang berbeda satu sama lain dalam banyak hal, contohnya kepribadian, fisik, intelegensia, minat, talenta dll
Karakteristik yang berbeda ini harus diperhatikan oleh manajemen SDM dalam pelaksanaan kegiatan SDM
Job Analysis
Pertemuan II & III
Tujuan Analisis Pekerjaan
1.Job description
2. Job classification
3. Job evaluation
4. Job restructuring
5. Personnel requirement/ specifications
6. Performance appraisal
7. Worker training
8. Worker mobility
9. Efficiency
10. Safety
11. Human resource planning
12. Legal / quasi legal requirement
Manfaat analisis jabatan
b. responsibilities
c. human abilities
d. job performance standard
4. Tetapkan tehnik pengumpulan data
a. interview
b. kuesioner
c. observasi
d. kombinasi
Job description (uraian jabatan)
Merupakan suatu pernyataan tertulis yang menandakan kewajiban-kewajiban, kondisi kerja dan aspek-aspek lain dari satu jabatan khusus
Elemen yang tertulis dalam uraian jabatan :
Menguraikan syarat-syarat dan ketrampilan yang dibutuhkan suatu jabatan.
Tuntutan tersebut meliputi : pengalaman, latihan, pendidikan,kemampuan fisik dan kemampuan mental
Job performance standard :
Sumber Daya Manusia
Pertemuan IV
Perencanaan SDM
Merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan tiba dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut.
Merupakan seperangkat kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan akan kebutuhan SDM dari suatu organisasi di masa mendatang
Langkah-langkah yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang sempurna untuk menduduki aneka macam jabatan,kedudukan dan pekerjaan yang sempurna pada waktu yang tepat
Tujuan perencanaan SDM
Fase 1. mengidentifikasi informasi bisnis utama
Fase 2. menentukan implikasi SDM
Fase 3. berbagi tujuan dan sasaran SDM
Fase 4. merancang dan melaksanakan kebijakan, kegiatan dan praktek SDM
Fase 5. mengevaluasi, merevisi dan memfokuskan kembali
Fase 1. mengidentifikasi informasi bisnis utama
2. organisasional : rencana-rencana strategik, anggaran, forcast penjualan dan produksi, desain organisasi dan pekerjaan, ekspansi usaha
3. persediaan karyawan : pensiun, permohonan berhenti, pemberhentian, kematian
Fase 2. menentukan implikasi SDM
Sasaran fase 2 :
Dua kelompok tehnik yang sanggup digunakan :
Dapat digunakan informasi yang berasal dari sumber internal dan eksternal:
Melibatkan interpretasi informasi dan menggunakannya untuk memutuskan prioritas, sasaran dan tujuan
Ada 2 jenis tujuan :
1. Merumuskan aneka macam alternatif kegiatan yang dianggap memungkinkan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam fase 3
2. Memilih suatu kegiatan yang paling baik diantara semua alternatif yang ada
3. Mengintegrasikan seluruh kegiatan yang dipilih dalam suatu kerangka kerja yang utuh
Fase 5. mengevaluasi, merevisi dan memfokuskan kembali
Memantau fase-fase terdahulu dan mengatakan umpan balik untuk hasil yang dicapai
Evaluasi sanggup meliputi hal-hal berikut :
Pertemuan V
Rekrutmen
Merupakan upaya pencarian sejumlah karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan sanggup menyeleksi orang-orang yang paling sempurna untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada
Merupakan serangkaian kegiatan yang digunakan untuk mendapat pool pelamar kerja yang memenuhi syarat
Merencanakan pekerjaan (personel)
Proses menentukan posisi yang akan diisi dalam perusahaan dan bagaimana mengisinya.
Pendekatan perencanaan personel :
Meramalkan Pasokan Tenaga Kerja dari Luar
Bila tidak ada calon kandidat dari dalam untuk mengisi lowongan
Yang perlu diperhatikan :
1. Tidak gampang menemukan calon karyawan yang baik
2. Perekrutan merupakan hal yang kompleks :
Bentuk :
Digunakan untuk menghitung jumlah pelamar yang yang harus dihasilkan untuk sanggup mempekerjakan sejumlah karyawan gres yang dibutuhkan
Sumber Kandidat Dari Dalam
Sumber Kandidat Dari Luar
Tahap 1. menganalisis pekerjaan
Tahap 2. menentukan ujian
Tahap 3. melaksanakan ujian
Tahap 4. hubungkan nilai ujian dengan kriteria
Tahap 5. validasi-ulang dan validasi-silang
Jenis-jenis ujian
Mengukur bagaimana seorang calon benar-benar melaksanakan sebagian kiprah dasar pekerjaan tersebut.
Keuntungannya : pelamar sulit meniru jawaban
Prosedur dasarnya :
1. Pusat penilaian manajemen
simulasi hingga 2-3 hari dimana 10 hingga 12 calon melaksanakan kiprah manajemen secara realistis
2. Pengujian situasional berbasis video
menyajikan pola situasi pekerjaan kepada orang yg diuji kemudian diikuti pertanyaan pilihan berganda yang harus dijawab
Pemeriksaan latar belakang dan referensi
Pemeriksaan latar belakang :
n Latar belakang pekerjaan
n Catatan mengemudi
n Catatan kriminal
n Catatan kredit
Alasan investigasi latar belakang dan acuan :
n Melakukan verifikasi informasi faktual yang diberikan pelamar
n Mengungkapkan informasi yang tidak diinginkan
Pelatihan dan Pengembangan
Pertemuan VI
Orientasi
Orientasi karyawan ialah mengatakan informasi kepada karyawan gres ihwal latar belakang yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara memuaskan.
Informasi yang penting untuk disampaikan :
Metode yang digunakan untuk mengatakan karyawan gres atau karyawan yang ada ketika ini ketrampilan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan.
Konteks Strategis Pelatihan
3.Validasi : orang-orang yang terlibat menciptakan sebuah kegiatan pembinaan dan menyajikannya kepada beberapa orang yang sanggup mewakili
4.Menerapkan kegiatan yaitu melatih karyawan yang ditargetkan
5.Evaluasi dan tindak lanjut : manajemen menilai keberhasilan atau kegagalan kegiatan pelatihan
Metode Pelatihan
Merencanakan studi evaluasi
Pertemuan VII & VIII
Karier : seluruh pekerjaan (jabatan) yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang
Perencanaan karier (Career planning) : proses yang sengaja dilakukan dimana melalui proses tersebut seseorang menentukan sasaran karier dan jalur ke karier tersebut
Pengembangan karier (career development) : peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai sasaran kariernya
Career path (jalur karier ) : pola urutan jabatan yang membentuk karier seseorang
Career goals (sasaran karier) : posisi masa mendatang yang dengan sekuat tenaga ingin dicapai seseorang sebagai pecahan dari kariernya
Berbagai manfaat yang akan diperoleh bila departemen SDM terlibat dalam perencanaan karier :
Individu
– Bertanggungjawab atas kariernya sendiri
– Menilai minat, ketrampilan dan nilai sendiri
– Mencari informasi karier
– Memanfaatkan peluang pengembangan
– Berdiskusi dengan manajer ihwal karier
– Mengikuti planning karier yang realistik
Manajer
– Memberi umpan balik kinerja
– Memberi dukungan dan tugas-tugas pengembangan
– Berpartisipasi dalam diskusi pengembangan karier
– Mendukung planning pengembangan karier karyawan
Organisasi
– Mengkomunikasikan misi, kebijakan dan prosedur
– Memberikan peluang pembinaan dan pengambangan
– Memberikan informasi dan kegiatan karier
– Menawarkan keanekaragaman pilih karier
Pengembangan Karier Individual
– Sub tahap pemantapan
– Sub tahap krisis pertengahan karier
Satu hal atau nilai yang tidak akan menciptakan seseorang berhenti kalau pilihan sudah ditetapkan.
Mengambil keputusan promosi :
Transfer : memindahkan pegawai dari satu jabatan ke jabatan lain tanpa adanya perubahan honor atau tingkatan
Alasan mutasi (dari sisi karyawan) : untuk pengayaan pribadi, untuk pekerjaan yang lebih menarik, untuk kenyamanan yang lebih besar, untuk pekerjaan yang memperlihatkan peluang kemajuan yang lebih besar
Alasan mutasi (dari sisi perusahaan) : mengosongkan posisi dimana pegawai ybs tidak lagi diperlukan, untuk mengisi jabatan dimana pegawai tsb dibutuhkan, untuk mempertahankan pegawai senior atau untuk mencari pegawai yang lebih cocok
Penilaian Prestasi Kerja
(Performance Appraisal)
Pertemuan IX & X
Penilaian Prestasi Kerja
Proses penilaian prestasi atau menilai prestasi kerja karyawan
Penilaian hendaknya mengatakan suatu citra yang akurat mengenai prestasi kerja karyawan
Penilaian Prestasi Kerja Mencakup
Beberapa pendekatan
Pertemuan XI & XII
Kompensasi
Setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan tersebut
Komponen kompensasi :
Langkah 1. Lakukanlah Survei Gaji
Langkah 2. Menetapkan nilai masing- masing jabatan : penilaian jabatan
Langkah 3. pengelompokan jabatan-jabatan serupa ke dalam tingkatan upah
Langkah 4. penetapan upah untuk masing-masing tingkatan – kurva upah
Langkah 5. mencocokkan tarif upah
insentif
Definisi Insentif
Andrew F Sikula : insentif ialah sesuatu yang mendorong atau memiliki kecenderungan untuk merangsang suatu kegiatan. Insentif ialah motif-motif atau imbalan-imbalan yang dibuat untuk memperbaiki produksi
Heidjrachman : pengupahan insentif dimaksud untuk memberi upah/gaji yang berbeda lantaran prestasi kerja yang berbeda
Meningkatkan motivasi karyawan dalam berupaya mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan memperlihatkan perangsang finansial yang melebihi upah atau honor dasar
Jenis-jenis insentif
1.Sistem Insentif (kompensasi Variabel) individual
2. Sistem Insenstif kelompok
Kompensasi Variabel-Individual
Dua jenis data yang dibutuhkan :
Pertemuan XIII
- Perputaran tenaga kerja
- Semangat kerja
- Keluhan-keluhan
- Masalah-masalah personalia vital lainnya.
- Menurut Strauss dan Sayles, kepuasan kerja penting untuk aktualisasi diri.
Kematangan Psikologis
Frustasi
Persepsi
Jenjang pekerjaan
Stress Karyawan
- Beban kerja berlebihan
- Tekanan atau desakan waktu
- Kualitas supervisi yang jelek
- Iklim politis yang tidak aman
- Umpan balik ihwal pelaksanaan kerja yang tidak memadai
- Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab.
- Kemenduaan peranan.
- Frustasi
- Konflik antar pribadi atau antar kelompok
- Perbedaan nilai antara persh dan karyawan
- Berbagai bentuk perubahan
2) Penyebab Stress ‘off the job” antara lain :
- Kekuatiran finansial
- Masalah-masalah ybs dengan anak
- Masalah-masalah phisik
- Masalah perkawinan (mis : perceraian)
- Perubahan-perubahan yang terjadi di daerah tinggal, dll.
Tipe B : lebih relaks dan tidak suka menghadapi “masalah”
- Departemen personalia membantu karyawan memperbaiki kemampuan menghadapi stress.
Program Konseling
(2) Penentraman hati
(3) Komunikasi
(4) Pengenduran ketegangan emosional
(5) Penjernihan pikiran
(6) Reorientasi
(2) Non directive counseling atau client centered.
(3) Cooperative counseling : kekerabatan timbal balik antara pembimbing dan karyawan, untuk membantu masalah-masalah karyawan.
(2) Disiplin Korektip
(2) Untuk menghalangi karyawan lain melaksanakan kegiatan serupa
(3) Menjaga aneka macam standar kelompok tetap konsisten dan efektip.
- Karakteristik tsb ialah bhw disiplin hendaknya dilakukan dg : peringatan, segera, konsisten dan tidak bersifat pribadi.
(1) Teguran secara mulut oleh penyelia (mandor)
(2) Teguran tertulis, dg catatan dalam file personalia
(3) Skorsing dari pekerjaan satu hingga tiga hari.
(4) Skorsing satu ahad atau lebih lama
(5) Diturunkan pangkatnya (demosi)
(6) Dipecat.
Tulisan berhubungan
Tantangan Lingkungan Eksternal
Tidak sanggup dikendalikan (uncontrollable)
Ada 2 pilihan untuk menghadapinya :
- Memonitor perubahan yang terjadi dan bereaksi terhadap perubahan tersebut (reaktif)
- Mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dan merencanakan aneka macam tanggapan (proaktif)
Kemajuan teknologi berdampak pada MSDM pola :
- kemajuan transportasi dan komunikasi meningkatkan mobilitas angkatan kerja
- otomatisasi contohnya penggunaan komputer mengubah tipe kebutuhan SDM
- Saat perekonomian booming ada tekanan untuk peningkatan upah, penawaran benefit yang lebih baik, perbaikan kondisi kerja dll
- Saat perekonomian resesi perusahaan akan menekan biaya tenaga kerja sehingga perusahaan akan mengurangi TK
Tantangan Politik dan Pemerintahan
- Stabilitas politik, peraturan pemerintah bidang ketenagakerjaan akan mempengaruhi pengambilan keputusan departemen personalia
- Contoh : PHK tidak sanggup sewenang-wenang, UU ihwal keselamatan kerja, UUyang mengatur kekerabatan manajerial
- Keterlibatan pemerintah dalam kekerabatan manajerial berupaya untuk memelihara kepentingan masyarakat
- Komposisi angkatan kerja ibarat tingkat pendidikan umur, jenis kelamin dll mengalami perubahan
- Perubahan demografis mengharuskan perusahaan menyesuaikan kebijakan yang dijalankan
- Berkaitan dengan kepercayaan, nilai-nilai, sikap, pandangan dan gaya hidup yang berkembang dan terbentuk dari dinamika kebudayaan, ekonomi, geografis, religius, pendidikan dan faktor etnis lainnya
- Contoh makin banyak perempuan masuk ke dunia kerja, makin banyak orang terpelajar,
- HRD akan dihadapkan pada sikap-sikap baru
- Makin kompetitifnya dunia usaha, kebijakan personalia jadi hal yang krusial sehingga perusahaan sanggup memelihara dan mempertahankan karyawan terbaiknya
- Kegiatan pesaing yang tidak sehat : pembajakan tenaga kerja
- Tantangan-tantangan yang muncul dari dalam organisasi
- Timbul lantaran perusahaan mengejar sasaran-sasaran ganda. Sasaran-sasaran tersebut memerlukan “trade off” antara tujuan finansial, tujuan pemasaran, tujuan produksi dan tujuan personalia
Setiap organisasi ialah unik. Karakter organisasi yang unik terbentuk dalam rentang waktu yang panjang yang melibatkan orang-orang, tujuan, struktur, teknologi, kebijakan, keberhasilan dan kegagalan yang pernah dialami.
Tantangan MSDM ialah untuk menyesuaikan kegiatan-kegiatan personalia secara proaktif dengan aksara organisasi
Serikat Karyawan
Perusahaan dengan serikat karyawan menandatangani perjanjian kerja yang mengatur aneka macam persyaratan kerja ibarat jam kerja, kompensasi dan kondisi kerja. Perjanjian ini membatasi kegiatan-kegiatan personalia
Perbedaan individual karyawan
Orang berbeda satu sama lain dalam banyak hal, contohnya kepribadian, fisik, intelegensia, minat, talenta dll
Karakteristik yang berbeda ini harus diperhatikan oleh manajemen SDM dalam pelaksanaan kegiatan SDM
Job Analysis
Pertemuan II & III
Tujuan Analisis Pekerjaan
1.Job description
2. Job classification
3. Job evaluation
4. Job restructuring
5. Personnel requirement/ specifications
6. Performance appraisal
7. Worker training
8. Worker mobility
9. Efficiency
10. Safety
11. Human resource planning
12. Legal / quasi legal requirement
Manfaat analisis jabatan
- Digunakan sebagai data untuk menyusun uraian jabatan (job description)
- Sumber data untuk menyusun spesifikasi jabatan (job spesification)
- Dijadikan materi untuk memutuskan standar pencapaian hasil (job performance standard)
- Untuk memutuskan materi pelatihan, baik untuk pegawai gres maupun pegawai lama
- Menempatkan pegawai dalam suatu jabatan sehingga sesuai minat dan kemampuan
- Digunakan untuk materi penciptaan planning pengembangan potensi pegawai
- Penetapan imbalan bagi pemegang jabatan secara adil
- Tetapkan jabatan yang akan dianalisis
- Tetapkan jumlah sampel/responden
- Susun daftar pertanyaan (job analysis schedule), yang meliputi :
b. responsibilities
c. human abilities
d. job performance standard
4. Tetapkan tehnik pengumpulan data
a. interview
b. kuesioner
c. observasi
d. kombinasi
Job description (uraian jabatan)
Merupakan suatu pernyataan tertulis yang menandakan kewajiban-kewajiban, kondisi kerja dan aspek-aspek lain dari satu jabatan khusus
Elemen yang tertulis dalam uraian jabatan :
- Nama jabatan
- Tanggal disusunnya uraian jabatan tersebut
- Kode jabatan
- Penyususn uraian jabatan
- Lokasi jabatan
- Tingkat jabatan
- Supervisor
- Job summary
- Job duties
- Job condition
- Approval (pengesahan)
Menguraikan syarat-syarat dan ketrampilan yang dibutuhkan suatu jabatan.
Tuntutan tersebut meliputi : pengalaman, latihan, pendidikan,kemampuan fisik dan kemampuan mental
Job performance standard :
- Merupakan tujuan/target bagi pegawai
- Merupakan kriteria yang sanggup mengukur keberhasilan kerja
Sumber Daya Manusia
Pertemuan IV
Perencanaan SDM
Merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan tiba dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut.
Merupakan seperangkat kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan akan kebutuhan SDM dari suatu organisasi di masa mendatang
Langkah-langkah yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa organisasi tersedia tenaga kerja yang sempurna untuk menduduki aneka macam jabatan,kedudukan dan pekerjaan yang sempurna pada waktu yang tepat
Tujuan perencanaan SDM
- Memperbaiki penggunaan SDM
- Memadukan kegiatan-kegiatan personalia dengan tujuan-tujuan organisasi di masa mendatang dengan lebih efisien
- Melakukan pengadaan karyawan gres secara ekonomis
- Mengembangkan informasi dasar MSDM untuk membantu kegiatan-kegiatan personalia dan unit-unit organisasi lainnya
- Membantu kegiatan penarikan dari pasar tenaga kerja secara sukses
- Mengkoordinasikan program-program MSDM yang berbeda, ibarat planning penarikan dan seleksi
Fase 1. mengidentifikasi informasi bisnis utama
Fase 2. menentukan implikasi SDM
Fase 3. berbagi tujuan dan sasaran SDM
Fase 4. merancang dan melaksanakan kebijakan, kegiatan dan praktek SDM
Fase 5. mengevaluasi, merevisi dan memfokuskan kembali
Fase 1. mengidentifikasi informasi bisnis utama
- Mengumpulkan data untuk mempelajari dan memahami semua aspek lingkungan organisasi. Hal ini akan membantu organisasi merencanakan dan mengantisipasi informasi yang muncul dari kondisi yang stabil maupun dinamis
- Aspek lingkungan organisasi yang mempengaruhi :
2. organisasional : rencana-rencana strategik, anggaran, forcast penjualan dan produksi, desain organisasi dan pekerjaan, ekspansi usaha
3. persediaan karyawan : pensiun, permohonan berhenti, pemberhentian, kematian
Fase 2. menentukan implikasi SDM
Sasaran fase 2 :
- Mengembangkan pemahaman yang terperinci mengenai bagaimana informasi yang dihasilkan fase 1 mempengaruhi permintaan organisasi di masa yang akan datang
- Mengembangkan citra yang akurat mengenai penawaran kini yang tersedia secara internal
Dua kelompok tehnik yang sanggup digunakan :
- Peramalan berdasarkan pertimbangan : melibatkan pengalaman dan metode yang lebih umum guna memprediksi permintaan SDM, yaitu estimasi manajerial, tehnik delphi, tehnik kelompok nominal.
- Proyeksi statistik konvensional : regresi linear, ekstrapolasi, indeksasi, rasio produktivitas
- Lainnya : analisis anggaran dan perencanaan, model-model komputer, analisis perjuangan baru, analisis beban kerja, pendekatan normatif (struktur organisasi)
Dapat digunakan informasi yang berasal dari sumber internal dan eksternal:
- Sumber internal : menghitung jumlah karyawan dan mengaudit untuk mengevaluasi kemampuan mereka. Metode yang digunakan inventarisasi SDM, skema penempatan dan analisis markov
- Sumber eksternal : menganalisis pasar tenaga kerja. Juga perlu memperhatikan tren kondisi kependudukan dan sikap masyarakat terhadap perusahaan
Melibatkan interpretasi informasi dan menggunakannya untuk memutuskan prioritas, sasaran dan tujuan
Ada 2 jenis tujuan :
- Tujuan yang berafiliasi dengan produtivitas dan upah buruh serta menanggulangi masalah kekurangan atau kelebihan pegawai
- Tujuan yang berafiliasi dengan kebijakan-kebijakan dalam bidang kepegawaian yang menyangkut persoalan-persoalan eksternal, khususnya mengenai perubahan dalam aturan perburuhan, peraturan pemerintah atau perubahan sosial
1. Merumuskan aneka macam alternatif kegiatan yang dianggap memungkinkan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam fase 3
2. Memilih suatu kegiatan yang paling baik diantara semua alternatif yang ada
3. Mengintegrasikan seluruh kegiatan yang dipilih dalam suatu kerangka kerja yang utuh
Fase 5. mengevaluasi, merevisi dan memfokuskan kembali
Memantau fase-fase terdahulu dan mengatakan umpan balik untuk hasil yang dicapai
Evaluasi sanggup meliputi hal-hal berikut :
- Adanya seperangkat ukuran baku yang sanggup dijadikan tolok ukur yang memadai
- Adanya alat-alat untuk membandingkan beberapa kegiatan dan hasilnya, guna memperoleh data ihwal penyimpangan yang mungkin terjadi
- Adanya jalan masuk yang sanggup digunakan untuk mengkomunikasikan penyimpangan dan sebabnya, juga mengkomunikasikan tindakan perbaikan
Pertemuan V
Rekrutmen
Merupakan upaya pencarian sejumlah karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan sanggup menyeleksi orang-orang yang paling sempurna untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada
Merupakan serangkaian kegiatan yang digunakan untuk mendapat pool pelamar kerja yang memenuhi syarat
Merencanakan pekerjaan (personel)
Proses menentukan posisi yang akan diisi dalam perusahaan dan bagaimana mengisinya.
Pendekatan perencanaan personel :
- Analisis tren
- Analisis rasio
- Scatter plot
- Penggunaan komputer (software) utk meramalkan kebutuhan personel
- Sistem manual dan skema pengganti
Meramalkan Pasokan Tenaga Kerja dari Luar
Bila tidak ada calon kandidat dari dalam untuk mengisi lowongan
Yang perlu diperhatikan :
- kondisi ekonomi secara umum
- taraf pengangguran yang diperkirakan
- Ketersediaan kandidat pekerja yang potensial
1. Tidak gampang menemukan calon karyawan yang baik
2. Perekrutan merupakan hal yang kompleks :
- Upaya perekrutan harus sesuai dengan planning strategis perusahaan
- Beberapa metode perekrutan lebih baik dari metode yang lain
- Keberhasilan rekrutmen tergantung pada area masalah dan kebijakan SDM
- Berapa banyak pelamar yang sanggup dihasilkan dari setiap sumber perekrutan
- Biaya pemrosesan dalam perekrutan
Bentuk :
- Tes kemampuan mental scr umum
- Tes moralitas
- Tes integritas
- Tes pola pekerjaan
- Tes pengetahuan pekerjaan
- Wawancara terstruktur
- Data biografi
- Rata-rata nilai
- Peringkat pembinaan dan pengalaman
Digunakan untuk menghitung jumlah pelamar yang yang harus dihasilkan untuk sanggup mempekerjakan sejumlah karyawan gres yang dibutuhkan
Sumber Kandidat Dari Dalam
- Menemukan Kandidat Internal :
- Publikasi pekerjaan
- Catatan personalia
- Data bank ketrampilan
- Mempekerjakan kembali karyawan :
- Perencanaan Penggantian :
Sumber Kandidat Dari Luar
- Periklanan :
- Agen-agen pekerjaan :
- Agensi publik dan nonprofit
- Agensi swasta
- Agensi temporer
- Mengekspor/Mengontrakkan Pekerjaan Profesional atau pekerjaan lainnya
- Perekrut direktur /headhunters
- Jasa perekrutan berdasakan permintaan (On Demand Recruiting Service —ODRS)
- Perekrutan dari akademi tinggi
- Rujukan (referral) dan tiba eksklusif (walk-in)
- Merekrut dari internet
- Merekrut orang bau tanah tunggal
- Para pekerja yang telah berumur
- Merekrut minoritas dan wanita
- para penyandang cacat
- Bantuan kesejahteraan melalui pekerjaan
- Setelah didapat sejumlah pelamar, langkah berikutnya ialah menentukan calon terbaik untuk pekerjaan itu.
- Ini berarti mengurangi jumlah pelamar dengan memakai perangkat penyaringan : ujian, penilaian, investigasi latar belakang dan referensi.
- Reliabilitas (keandalan) :ujian yang ahli ialah ujian yang menhasilkan skor yang konsisten ketika seseorangmelakukan dua alternatif bentuk ujian atau ketika melaksanakan tes yang sama pada waktu berbeda
- Validitas : apakah ujian ini mengukur apa yang seharusnya diukur
- Validitas kriteria
- Validitas isi
Tahap 1. menganalisis pekerjaan
Tahap 2. menentukan ujian
Tahap 3. melaksanakan ujian
Tahap 4. hubungkan nilai ujian dengan kriteria
Tahap 5. validasi-ulang dan validasi-silang
Jenis-jenis ujian
- Ujian kemampuan kognitif :
- Ujian inteligensia
- Kemampuan kognitif khusus
- Ujian kemampuan motorik dan fisik
- Mengukur kepribadian dan minat
- Pengujian berbasis web
Mengukur bagaimana seorang calon benar-benar melaksanakan sebagian kiprah dasar pekerjaan tersebut.
Keuntungannya : pelamar sulit meniru jawaban
Prosedur dasarnya :
- memilih beberapa kiprah yg sangat penting dan menguji pelamar dengan pola pekerjaan masing-masing
- Seorang pengamat mengawasi prestasi setiap kiprah dan menilai prestasi tersebut
1. Pusat penilaian manajemen
simulasi hingga 2-3 hari dimana 10 hingga 12 calon melaksanakan kiprah manajemen secara realistis
2. Pengujian situasional berbasis video
menyajikan pola situasi pekerjaan kepada orang yg diuji kemudian diikuti pertanyaan pilihan berganda yang harus dijawab
Pemeriksaan latar belakang dan referensi
Pemeriksaan latar belakang :
n Latar belakang pekerjaan
n Catatan mengemudi
n Catatan kriminal
n Catatan kredit
Alasan investigasi latar belakang dan acuan :
n Melakukan verifikasi informasi faktual yang diberikan pelamar
n Mengungkapkan informasi yang tidak diinginkan
Pelatihan dan Pengembangan
Pertemuan VI
Orientasi
Orientasi karyawan ialah mengatakan informasi kepada karyawan gres ihwal latar belakang yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara memuaskan.
Informasi yang penting untuk disampaikan :
- Jam kerja dan hari libur
- Memperkenalkan karyawan gres kepada penyelianya
- Sifat pekerjaan yang sebenarnya
- Memperkenalkan kepada kolega
- Membuat karyawan gres mengenal daerah kerjanya
- Membantu mengurangi kegugupan pada hari pertama kerja
Metode yang digunakan untuk mengatakan karyawan gres atau karyawan yang ada ketika ini ketrampilan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan.
Konteks Strategis Pelatihan
- Mengidentifikasi ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan dan sasaran strategis perusahaan
- Pelatihan berperan penting dalam manajemen kinerja
- Analisis kebutuhan pelatihan
- Analisis kiprah : penilaian kebutuhan pembinaan untuk karyawan baru
- Analisis prestasi : penilaian kebutuhan pembinaan karyawan lama
3.Validasi : orang-orang yang terlibat menciptakan sebuah kegiatan pembinaan dan menyajikannya kepada beberapa orang yang sanggup mewakili
4.Menerapkan kegiatan yaitu melatih karyawan yang ditargetkan
5.Evaluasi dan tindak lanjut : manajemen menilai keberhasilan atau kegagalan kegiatan pelatihan
Metode Pelatihan
- On-the-job training : meminta seseorang untuk mempelajari suatu pekerjaan dengan eksklusif mengerjakannya
- Magang : proses terstruktur dimana orang menjadi pekerja yang terampil melalui kombinasi dari pelajaran di kelas dan pembinaan eksklusif di pekerjaan
- Belajar secara informal :melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan berkolaborasi dengan kolega, memfasilitasi pemasangan papan tulis dan spidol untuk berguru secara informal
- Job instruction training : pekerjaan terdiri dari sebuah rangkaian langkah yang logis dan diajarkan secara bertahap
- Pengajaran : cara yang cepat dan sederhana untuk mengatakan pengetahuan kepada sekelompok orang yang akan dilatih
- Pelajaran yang terprogram : metode berguru sendiri langkah demi langkah
- Teknik pembinaan kemampuan membaca dan menulis
- Pelatihan dengan peralatan audiovisual
- Pelatihan dengan simulasi
- Pelatihan berbasis komputer
- Pelatihan jarak jauh berbasis internet
- Usaha untuk meningkatkan prestasi manajemen dengan menanamkan pengetahuan, perubahan sikap atau peningkatan ketrampilan
- Menilai kebutuhan strategis perusahaan
- Menilai prestasi manajer
- Mengembangkan manajer (calon manajer)
- Rotasi pekerjaan
- Pendekatan berguru sambil dibimbing
- Belajar bertindak
- Metode studi kasus
- Permainan manajemen
- Seminar di luar
- Program yang terkait dengan universitas
- Permainan peran
- Pembuatan model perilaku
- Universitas perusahaan dan sentra pengembangan dalam kantor
- Pelatih eksekutif
Merencanakan studi evaluasi
- Perencanaan urut waktu (time series)
- Eksperimen terkendali
- Reaksi : evaluasilah reaksi orang yang dilatih terhadap kegiatan itu. Apakah mereka menyukai kegiatan itu ? Apakah berdasarkan mereka hal itu berkhasiat ?
- Pembelajaran : ujilah orang yang dilatih apakah mereka telah mempelajari prinsip, ketrampilan dan fakta yang seharusnya mereka pelajari
Pertemuan VII & VIII
Karier : seluruh pekerjaan (jabatan) yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang
Perencanaan karier (Career planning) : proses yang sengaja dilakukan dimana melalui proses tersebut seseorang menentukan sasaran karier dan jalur ke karier tersebut
Pengembangan karier (career development) : peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai sasaran kariernya
Career path (jalur karier ) : pola urutan jabatan yang membentuk karier seseorang
Career goals (sasaran karier) : posisi masa mendatang yang dengan sekuat tenaga ingin dicapai seseorang sebagai pecahan dari kariernya
Berbagai manfaat yang akan diperoleh bila departemen SDM terlibat dalam perencanaan karier :
- Mengembangkan para karyawan yang sanggup dipromosikan
- Menurunkan perputaran karyawan
- Mengungkap potensi karyawan
- Mendorong pertumbuhan
- Mengurangi penimbunan
- Memuaskan kebutuhan karyawan
- Membantu pelaksanaan rencana-rencana perusahaan
Individu
– Bertanggungjawab atas kariernya sendiri
– Menilai minat, ketrampilan dan nilai sendiri
– Mencari informasi karier
– Memanfaatkan peluang pengembangan
– Berdiskusi dengan manajer ihwal karier
– Mengikuti planning karier yang realistik
Manajer
– Memberi umpan balik kinerja
– Memberi dukungan dan tugas-tugas pengembangan
– Berpartisipasi dalam diskusi pengembangan karier
– Mendukung planning pengembangan karier karyawan
Organisasi
– Mengkomunikasikan misi, kebijakan dan prosedur
– Memberikan peluang pembinaan dan pengambangan
– Memberikan informasi dan kegiatan karier
– Menawarkan keanekaragaman pilih karier
Pengembangan Karier Individual
- Memperbaiki prestasi kerja
- Menampilkan diri (exposure)
- Meletakkan jabatan kini dan mengambil karier yang lebih cocok
- Loyal terhadap perusahaan
- Minta pertolongan orang lain untuk menjadi mentor/sponsor
- Menjadi key subordinates (bawahan kunci)
- Mengikuti kegiatan pengembangan
- Tahap pertumbuhan (growth stage)
- Tahap penjelajahan (exploration stage)
- Tahap penetapan (establishment stage):
– Sub tahap pemantapan
– Sub tahap krisis pertengahan karier
- Tahap pemeliharaan (maintanance stage)
- Tahap kemerosotan (decline stage)
- Minat, sikap dan ketrampilan
- Orientasi : kepribadian seseorang (meliputi nilai-nilai, motif dan kebutuhan)
- Career anchors (jangkar karier) : suatu poros yang disekelilingnya karier seseorang berputar, merupakan akhir dari pembelajaran ihwal talenta dan kemampuan, motif dan kebutuhannya, serta sikap dan nilainya
- Orientasi realistik (realistic orientation)
- Orientasi penyelidikan (investigative orientation)
- Orientasi sosial (social orientation)
- Orientasi konvensional (conventional orientation)
- Orientasi kewiraswastaan (enterprising orientation)
- Orientasi artistik (artistic orientation)
Satu hal atau nilai yang tidak akan menciptakan seseorang berhenti kalau pilihan sudah ditetapkan.
- Jangkar karier fungsional/tehnik
- Kompetensi manajerial sebagai suatu jangkar karier
- Kreativitas sebagai suatu jangkar karier
- Otonomi dan kemandirian sebagai suatu jangkar karier
- Keamanan sebagai jangkar karier
- Hindari kejutan kenyataan
- Berikan jabatan awal yang menantang
- Memberikan pra-tinjauan jabatan yang realistik dalam perekrutan
- Jangan tanpa tuntutan
- Berikan rotasi terencana dan penjaluran jabatan
- Lakukan penilaian kinerja yang berorientasi karier
- Berikanlah lokakarya perencanaan karier dan buku kerja perencanaan karier
- Memberikan peluang untuk penasihatan (mentoring)
Mengambil keputusan promosi :
- Keputusan 1 : apakah senioritas dan kompetensi merupakan aturan ?
- Keputusan 2 : bagaimana kompetensi diukur ?
- Keputusan 3 : apakah proses formal atau informal ?
- Keputusan 4 : vertikal, horisontal atau lainnya ?
Transfer : memindahkan pegawai dari satu jabatan ke jabatan lain tanpa adanya perubahan honor atau tingkatan
Alasan mutasi (dari sisi karyawan) : untuk pengayaan pribadi, untuk pekerjaan yang lebih menarik, untuk kenyamanan yang lebih besar, untuk pekerjaan yang memperlihatkan peluang kemajuan yang lebih besar
Alasan mutasi (dari sisi perusahaan) : mengosongkan posisi dimana pegawai ybs tidak lagi diperlukan, untuk mengisi jabatan dimana pegawai tsb dibutuhkan, untuk mempertahankan pegawai senior atau untuk mencari pegawai yang lebih cocok
Penilaian Prestasi Kerja
(Performance Appraisal)
Pertemuan IX & X
Penilaian Prestasi Kerja
Proses penilaian prestasi atau menilai prestasi kerja karyawan
Penilaian hendaknya mengatakan suatu citra yang akurat mengenai prestasi kerja karyawan
Penilaian Prestasi Kerja Mencakup
- Menetapkan standar kerja
- Menilai prestasi kerja pegawai secara nyata dibandingkan dengan standar kerja yang telah ditetapkan
- Memberikan umpan balik kepada pegawai dengan tujuan untuk memotivasi pegawai biar meninggalkan prestasi yang buruk dan mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi yang baik
- Memberikan informasi untuk keputusan promosi dan gaji
- Memberikan peluang bagi karyawan itu sendiri dan supervisornya untuk meninjau sikap yang berkaitan dengan pekerjaan
- Penilaian kinerja merupakan sentra bagi proses perencanaan karier
- Perbaikan prestasi kerja
- Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
- Keputusan-keputusan penempatan
- Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan
- Perencanaan dan pengembangan karier
- Penyimpangan-penyimpangan proses staffing
- Ketidak-akuratan informasional
- Kesalahan-kesalahan desain penempatan
- Kesempatan kerja yang adil
- Tantangan-tantangan eksternal
- Sistem penilaian harus memiliki kekerabatan dengan pekerjaan (job related)
- Praktis (bersifat praktikal)
- Mempunyai ukuran baku/standar (performance standard)
- Menggunakan ukuran (performance measures) yang sanggup diandalkan
- Memberikan batasan pekerjaan berarti memastikan bahwa penilai dan yang dinilai sudah paham kiprah dan standar kerja
- Menilai prestasi, berarti membandingkan prestasi positif pegawai dengan standar yang telah ditetapkan
- Memberikan umpan balik berarti prestasi pegawai dan kemajuannya didiskusikan dan planning pengembangan dibuat
- Halo effect
- Central tendency (Kesalahan kecenderungan terpusat)
- Lenience & Strictness biases (Bias terlalu lunak atau terlalu keras)
- Personal Prejudice (Prasangka pribadi)
- Recency Effect (Pengaruh kesan terakhir)
- Pemberian pembinaan bagi para penilai
- Umpan balik
- Pemilihan tehnik-tehnik penilaian prestasi kerja secara tepat
- Atasan langsung
- Sesama rekan kerja
- Komite atau panitia penilai
- Penilaian pribadi
- Bawahan
- Rating scale
- Checklist
- Critical Incident Method (Metode kejadian kritis)
- Field review method
- Tes dan observasi prestasi kerja
- Metode penilaian kelompok : metode ranking, Grading atau Forced distribution, point allocation method
- Penilaian diri (self appraisal)
- Penilaian psikologis (Psychological appraisal)
- Pendekatan Manajemen by Objective (MBO)
- Teknik sentra penilaian
- Merupakan pecahan kritis proses penilaian
- Wawancara dimana supervisor dan bawahan mereview penilaian dan menciptakan planning untuk memperbaiki kekurangan dan mempertahankan bahkan meningkatkan prestasi
- Peninjauan kembali prestasi kerja yang mengatakan kepada para karyawan umpan balik ihwal prestasi kerja dimasa kemudian dan potensi mereka
Jenis wawancara Penilaian | Tujuan wawancara penilaian |
1. Performance memuaskan dan pegawai dipromosikan (satisfactory-promotable) | Membuat planning pengembangan, planning tindakan untuk pengembangan pendidikan dan profesionalitas yang dibutuhkan untuk pindah ke jabatan berikutnya |
2. Memuaskan tetapi tidak dipromosikan (satisfactory-not promotable) | Mempertahankan performance Memberi insentif untuk mempertahankan performance yang sdh dicapai |
3. Tidak memuaskan-dapat diperbaiki (unsatisfactory-correctable) | Merancang planning tindakan utk memperbaiki performance yang tidak memuaskan |
- Tell and sell approach
- Tell and listen approach
- Problem solving approach
Pertemuan XI & XII
Kompensasi
Setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan tersebut
Komponen kompensasi :
- Pembayaran keuangan eksklusif : upah, gaji, insentif dan bonus
- Pembayaran tidak eksklusif : asuransi, uang liburan yang dibayar majikan
- Berdasarkan waktu : karyawan dibayar berdasar waktu yang mereka gunakan ditempat kerja.
- Berdasarkan kinerja : kompensasi dihubungkan eksklusif dengan jumlah produksi yang dihasilkan (lbh terkenal disebut planning pembayaran insentif)
- Memperoleh karyawan yang qualified
- Mempertahankan karyawan yang ada sekarang
- Menjamin keadilan
- Menghargai sikap yang diinginkan
- Mengendalikan biaya
- Memenuhi peraturan/hukum yang ditetapkan pemerintah
- Menciptakan manajemen yang efisien
- Keinginan untuk mencari imbalan yang lebih tinggi
- Berkurangnya rasa tertarik karyawan akan pekerjaannya yang sekarang
- Pegawai mencari pekerjaan sambilan di daerah lain sehingga mutu pekerjaannya kini tidak diperhatikan
- Mogok kerja
- Keluhan-keluhan
- Pegawai mencari pekerjaan yang memperlihatkan honor lebih tinggi
- Cemas (discomfort), lantaran di daerah lain tdk dibayar setinggi itu shg kayawan merasa organisasi menuntut terlalu banyak
- Rasa bersalah kalau tidak bisa menghasilkan ibarat yang diharapkan
- Supply dan demand tenaga kerja
- Labor union
- Ability to pay
- Produktivitas
- Cost of living
- Pemerintah
- External consistency : memperhatikan perbandingan upah yang diberikan perusahaan lain untuk jabatan yang sama
- Internal consistency : untuk jabatan yang sama dalam organisasi, karyawan mendapat upah yang sama dengan karyawan lain
Langkah 1. Lakukanlah Survei Gaji
Langkah 2. Menetapkan nilai masing- masing jabatan : penilaian jabatan
Langkah 3. pengelompokan jabatan-jabatan serupa ke dalam tingkatan upah
Langkah 4. penetapan upah untuk masing-masing tingkatan – kurva upah
Langkah 5. mencocokkan tarif upah
insentif
Definisi Insentif
Andrew F Sikula : insentif ialah sesuatu yang mendorong atau memiliki kecenderungan untuk merangsang suatu kegiatan. Insentif ialah motif-motif atau imbalan-imbalan yang dibuat untuk memperbaiki produksi
Heidjrachman : pengupahan insentif dimaksud untuk memberi upah/gaji yang berbeda lantaran prestasi kerja yang berbeda
- Insentif merupakan bentuk kompensasi yang dikaitkan eksklusif dengan motivasi (insentif diberikan untuk meningkatkan motivasi karyawan)
- Insentif diberikan tergantung dari prestasi atau produktivitas (beda dengan upah yang merupakan hal yang wajib diberikan)
- Insentif diberikan untuk mendorong karyawan lebih ulet bekerja dan biasanya diberikan pada pegawai yang gampang diukur prestasi atau produktivitasnya
Meningkatkan motivasi karyawan dalam berupaya mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan memperlihatkan perangsang finansial yang melebihi upah atau honor dasar
Jenis-jenis insentif
- Financial incentives : bonus, komisi, pembayaran yang ditangguhkan (misalnya pensiun)
- Non-finacial incentives : tersedianya hiburan, pendidikan dan latihan, penghargaan, terjaminnya daerah kerja, komunikasi yang baik
- Social incentives : keadaan dan sikap dari para rekan sekerja
- Administrasi sistem insentif sangat kompleks
- Penetapan standar dan hasil-hasilnya harus teliti/tepat atau terlalu mahal untuk dikembangkan
- Potensial mengakibatkan ketidakadilan
- Kemungkinan karyawan tidak sanggup mencapai standar lantaran faktor yang tidak sanggup dikendalikan, contohnya penundaan pekerjaan dan kerusakan mesin
- Hanya memusatkan pada satu aspek (keluaran penjualan, harga saham) adakala mengabaikan aneka macam dimensi lain (kualitas, pelayanan dan sasaran-sasaran jangka panjang)
1.Sistem Insentif (kompensasi Variabel) individual
2. Sistem Insenstif kelompok
Kompensasi Variabel-Individual
- Rencana-rencana insentif untuk karyawan operasional
- Rencana-rencana insentif untuk manajer
- Sistem sugesti
- komisi
Dua jenis data yang dibutuhkan :
- Jumlah output rata-rata yang ditetapkan sebagai standar prestasi kerja
- Jumlah uang yang adil dan layak bagi jumlah hasil kerja tersebut
Pertemuan XIII
- Keadaan emosional yg menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.
- Kepuasan kerja mempengaruhi :
- Perputaran tenaga kerja
- Semangat kerja
- Keluhan-keluhan
- Masalah-masalah personalia vital lainnya.
- Fungsi Kepuasan Kerja
- Menurut Strauss dan Sayles, kepuasan kerja penting untuk aktualisasi diri.
Frustasi
Umpan Balik
Prestasi Penghar- keadilan thd Kepuasan
Kerja gaan penghargaan Kerja
Hubungan antara Prestasi dan Kepuasan Kerja
- Kepuasan kerja Perputaran karyawan Signifikan? Absensi
Jenjang pekerjaan
Stress Karyawan
- Stress ialah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang.
- Penyebab Stress :
- Beban kerja berlebihan
- Tekanan atau desakan waktu
- Kualitas supervisi yang jelek
- Iklim politis yang tidak aman
- Umpan balik ihwal pelaksanaan kerja yang tidak memadai
- Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab.
- Kemenduaan peranan.
- Frustasi
- Konflik antar pribadi atau antar kelompok
- Perbedaan nilai antara persh dan karyawan
- Berbagai bentuk perubahan
2) Penyebab Stress ‘off the job” antara lain :
- Kekuatiran finansial
- Masalah-masalah ybs dengan anak
- Masalah-masalah phisik
- Masalah perkawinan (mis : perceraian)
- Perubahan-perubahan yang terjadi di daerah tinggal, dll.
- Stress mendorong prestasi kerja.
- Reaksi terhadap Stress.
Tipe B : lebih relaks dan tidak suka menghadapi “masalah”
- Kegiatan personalia utk mengurangi stress
- Departemen personalia membantu karyawan memperbaiki kemampuan menghadapi stress.
Program Konseling
- Konseling / pembimbingan dan penyuluhan ialah pembahasan suatu masalah dg seorang karyawan, dg maksud untuk membantu karyawan tsb biar dpt menangani masalah scr baik.
- Fungsi Konseling :
(2) Penentraman hati
(3) Komunikasi
(4) Pengenduran ketegangan emosional
(5) Penjernihan pikiran
(6) Reorientasi
- Tipe-tipe Konseling :
(2) Non directive counseling atau client centered.
(3) Cooperative counseling : kekerabatan timbal balik antara pembimbing dan karyawan, untuk membantu masalah-masalah karyawan.
- Program-program konseling
- Disiplin : kegiatan manajemen utk menjalan kan standar-standar organisasional.
- Ada dua kegiatan pendisiplinan :
(2) Disiplin Korektip
- Sasaran tindakan pendisiplinan
(2) Untuk menghalangi karyawan lain melaksanakan kegiatan serupa
(3) Menjaga aneka macam standar kelompok tetap konsisten dan efektip.
- Aturan Kompor Panas
- Karakteristik tsb ialah bhw disiplin hendaknya dilakukan dg : peringatan, segera, konsisten dan tidak bersifat pribadi.
- Disiplin Progresip
(1) Teguran secara mulut oleh penyelia (mandor)
(2) Teguran tertulis, dg catatan dalam file personalia
(3) Skorsing dari pekerjaan satu hingga tiga hari.
(4) Skorsing satu ahad atau lebih lama
(5) Diturunkan pangkatnya (demosi)
(6) Dipecat.
Tulisan berhubungan
0 Response to "Manajemen Sumber Daya Insan (Sdm)"
Post a Comment