Hal-Hal Ihwal Triangulasi Analitik (Peer Debriefing)
 Peer debriefing, juga disebut triangulasi analitik, yakni proses dimana seorang peneliti menyerukan kepada rekan-rekan sejawat untuk mengevaluasi.
 Peer debriefing yakni memohon peneliti lain yang tidak terlibat dalam proyek penelitian untuk membantu mengusut aliran peneliti di semua atau bagian-bagian tertentu dari proses penelitian.
Lincoln dan Guba (1985) menyampaikan peer debriefing yakni proses mengekspos diri kepada peneliti lain dengan cara paralel untuk tujuan analisis dan eksplorasi aspek penyelidikan.
 Di dalam menegakkan validitas penelitian, triangulasi (penelitian kualitatif) dan peer review merupakan kewajiban, sedangkan peer debriefing yakni inisiatif peneliti yang bersangkutan. Makara terang perbedaan ketiganya.
 
Peer debriefing merupakan perhiasan untuk meningkatkan validitas dari suatu penelitian melalui suatu santunan pembekalan oleh rekan-rekan eksternal. Mirip validitas eksternal penelitian kuantitatif.
 
MANFAAT PEER DEBRIEFING
 
Peer debriefing memberi sudut pandang yang berimbang, rekan-rekan menilik transkrip, laporan simpulan dan metodologi, sesudah itu umpan balik untuk membangun dapat dipercaya suatu penelitian.
 
HAL-HAL YANG DIDETEKSI
 
Melalui penyelidikan, rekan-rekan pemberi debriefing sanggup mendeteksi dilema dalam suatu penelitian yang dibagi menjadi dua hal sebagai berikut:
 
1. Pemeriksaan Koseptual:
 Peer debriefing merupakan perhiasan untuk meningkatkan validitas dari suatu penelitian melalui suatu santunan pembekalan oleh rekan-rekan eksternal. Mirip validitas eksternal penelitian kuantitatif.
MANFAAT PEER DEBRIEFING
Peer debriefing memberi sudut pandang yang berimbang, rekan-rekan menilik transkrip, laporan simpulan dan metodologi, sesudah itu umpan balik untuk membangun dapat dipercaya suatu penelitian.
HAL-HAL YANG DIDETEKSI
Melalui penyelidikan, rekan-rekan pemberi debriefing sanggup mendeteksi dilema dalam suatu penelitian yang dibagi menjadi dua hal sebagai berikut:
1. Pemeriksaan Koseptual:
- Poin      penekanan
 - Deskripsi      yang kabur
 - Kesalahan      umum dalam data
 - Bias      atau perkiraan yang dibentuk oleh peneliti
 
 2. Pemeriksaan Redaksional
 - Transkrip-transkip
 - Dokumen-dokumen
 - Catatan      goresan pena tangan
 - Rekaman      wawancara
 - Foto-foto
 
TUGAS PEMOHON DAN PEMBERI PEER DEBRIEFING
1. Tugas Pemohon Peer Debriefing
Pemohon peer debriefing bertanggung jawab memilih jadwal sesi tanya jawab. Ada banyak sekali jenis jadwal yang sanggup digunakan. Setiap metode sesi mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Mengadakan pertemuan tunggal mungkin lebih nyaman bagi peneliti dan pemberi briefing biar berimbang, tapi cara ini sanggup membahayakan kredibilitas.
Berikut 2 tips dikala anda memohon peneliti berpartisipasi dalam peer debriefing:
- Carilah      peneliti berpengalaman sesuai dengan spesialisasi bidang yang dievaluasi.
 - Carilah      peneliti yang pro dan kontra sehingga berimbang.
 
2. Tugas Pemberi Peer Debriefing
Jika Anda melayani sebagai pemberi debriefing, tips berikut membantu Anda berkontribusi pada tujuan peneliti:
- Umpan      balik harus jelas, ringkas dan relevan.
 - Fokus      pada kekuatan dan kelemahan penelitian dengan bahasa tidak merendahkan.
 - Hindari      konformitas oke atau sungkan, meskipun pemberi briefing yang lain      yakni peneliti senior.
 - Jika      Anda yakni orang luar, jangan ragu menginput konsep dari bidang Anda sendiri,      tapi pastikan peneliti memahami jawaban Anda.
 - Gunakan      keterbukaan atau aliran untuk menantang peneliti mempertimbangkan      perspektif baru.
 
Saran Bacaan:
- Joanne      Cooper et al (1997). Using Peer Debriefing in the Final Stage of      Evaluation with Implications for Qualitative Research: Three Impressionist      Tales. The annual meeting of the American Educational Research      Association, Chicago Illinois, March 1997.
 - James      P. Barber and Kelley K. Walczak (2009). Conscience and Critic: Peer      Debriefing Strategies in Grounded Theory Research. The American      Educational Research Association San Diego, California, April 13-17,      2009.
 - Anthony      J. Onwuegbuzie et al. (2008). Interviewing the Interpretive Researcher: A      Method for Addressing the Crises of Representation, Legitimation, and      Praxis. International Journal of Qualitative Methods 2008,      7(4).
 - Rebecca      K. Frels and Anthony J. Onwuegbuzie (2012). Interviewing the Interpretive      Researcher: An Impressionist Tale. The Qualitative Report 2012      Volume 17, Article 60, 1-27
 

0 Response to "Hal-Hal Ihwal Triangulasi Analitik (Peer Debriefing)"
Post a Comment