Metode Pembelajaran Dan Jenisnya
Pengertian Metode Pembelajaran
Metode menurut Djamaluddin dan Abdullah Aly dalam Kapita Selekta Pendidikan Islam, (1999:114) berasal dari kata meta yang berarti melalui, dan hodos berarti jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan berdasarkan Depag RI dalam buku Metodologi Pendidikan Agama Islam (2001:19) Metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1999:767) Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Berdasarkan definisi di atas, penulis sanggup mengambil kesimpulan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
‘Mengajar adalah suatu usaha yang sangat kompleks, sehingga sulit menentukan bagaimana sebetulnya mengajar yang baik. Metode yaitu salah satu alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laris siswa berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24).
Menurut Ahmadi (1997: 52) metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur.
Pengertian lain mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual ataupun secara kelompok supaya pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Adapun yang dimaksud pembelajaran Menurut Gagne, Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) dalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses berguru pada siswa. Sedangkan berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2003 perihal Sisdiknas, pembelajaran yaitu proses interaksi akseptor didik dengan pendidik dan sumber berguru pada suatu lingkingan belajar.
Kaprikornus pembelajaran merupakan proses interaksi akseptor didik dengan pendidik dan sumber berguru pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan proteksi yang diberikan pendidik supaya sanggup terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan. Kaprikornus sanggup dikatakan Teori berguru merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana insan belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses inhern yang kompleks dari belajar.
Berdasarkan uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa yang dimaksud metode pembelajaran yaitu cara atau jalan yang ditempuh oleh guru untuk memberikan materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran sanggup dicapai. Dapat juga disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah seni administrasi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari metode yang sempurna dalam penyampaian materinya supaya sanggup diserap dengan baik oleh siswa. Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan penggunaan metode mengajar.
Macam-macam Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran banyak macam-macam dan jenisnya, setiap jenis metode pembelajaran mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing, tidak memakai satu macam metode saja, mengkombinasikan penggunaan beberapa metode yang hingga dikala ini masih banyak digunakan dalam proses berguru mengajar. Menurut Nana Sudjana(dalam buku Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, 1989:78 – 86), terdapat bermacam-macam metode dalam pembelajaran, yaitu Metode ceramah, Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Resitasi, Metode Kerja Kelompok, Metode Demonstrasi dan Eksperimen, Metode sosiodrama (role-playing), Metode problem solving, Metode sistem regu (team teaching), Metode latihan (drill), Metode karyawisata (Field-trip), Metode survai masyarakat, dan Metode simulasi.
Untuk lebih jelasnya, penulis uraikan beberapa jenis metode pembelajaran sebagai berikut:
1. Metode ceramah
Metode ceramah yaitu penuturan materi pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa buruk bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya. Menurut Ibrahim, (2003: 106) metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang digunakan untuk memberikan keterangan atau informasi atau uraian perihal suatu pokok masalah serta masalah secara lisan
Metode ini seringkali digunakan guru dalam memberikan pelajaran apabila menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak, namun perlu diperhatikan juga bahwa metode ini akan berhasil baik apabila didukung oleh metode-metode yang lain, contohnya metode tanya jawab, latihan dan lain-lain. Guru harus benar-benar siap dalam hal ini, lantaran jikalau disampaikan hanya ceramah saja dari awal pelajaran hingga selesai, siswa akan bosan dan kurang berminat dalam mengikuti pelajaran, bahkan bisa-bisa siswa tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh gurunya.
a. Kelebihan metode ceramah
- Guru lebih menguasai kelas.
- Mudah mengorganisasikan daerah duduk/kelas.
- Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
- Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
- Guru gampang menerangkan pelajaran dengan baik.
b. Kelemahan metode ceramah
- Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
- Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih bisa menerima.
- Membosankan bila selalu digunakan dan terlalu lama.
- Sukar menyimpulkan siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya.
2. Metode tanya jawab
Metode Tanya Jawab yaitu metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi pribadi yang bersifat ywo way traffic, lantaran pada dikala yang sama terjadi obrolan antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara pribadi antara guru dengan siswa.
Metode tanya jawab sanggup juga diartikan sebagai metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada dikala yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab.
a. Kelebihan metode tanya jawab
- Pertanyaan sanggup menarik dan memusatkan perhatian siswa.
- Merangsang siswa untuk melatih dan menyebarkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
- Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b. Kelemahan metode tanya jawab
- Siswa merasa takut bila guru kurang sanggup mendorong siswa untuk berani dengan membuat suasana yang tidak tegang.
- Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan gampang dipahami siswa.
- Sering membuang banyak waktu.
- Kurangnya waktu untuk memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa.
3. Metode diskusi
Metode diskusi adalah bertukar informasi, berpendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih terperinci dan lebih cermat perihal permasalahan atau topik yang sedang dibahas.
Dengan demikian, Metode Diskusi adalah metode pembelajaran berbentuk tukar menukar informasi, pendapat dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian yang sama, lebih terperinci dan lebih teliti perihal sesuatu atau untuk mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan bersama. Oleh lantaran itu diskusi bukanlah debat, lantaran debat yaitu perang ekspresi orang beradu argumentasi, beradu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pahamnya sendiri. Dalam diskusi tiap orang diharapkan menawarkan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan paham yang dibina bersama.
a. Kelebihan metode diskusi
- Merangsang kreatifitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan, prakarsa dan terobosan gres dalam pemecahan masalah.
- Mengembangkan sikap saling menghargai pendapat orang lain.
- Memperluas wawasan.
- Membina untuk terbiasa musyawarah dalam memecahkan suatu masalah.
b. Kelemahan metode diskusi
- Membutuhkan waktu yang panjang.
- Tidak sanggup digunakan untuk kelompok yang besar.
- Peserta mendapat informasi yang terbatas.
- Dikuasai orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
4. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif, lantaran membantu para siswa untuk mencari tanggapan dengan perjuangan sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
Metode demonstrasi yaitu metode mengajar yang cukup efektif sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau kejadian tertentu.
a. Kelebihan metode demonstrasi
- Menghindari verbalisme.
- Siswa lebih gampang memahami apa yang dipelajari.
- Proses pengajaran lebih menarik.
- Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
b. Kelemahan metode demonstrasi
- Memerlukan keterampilan guru secara khusus.
- Kurangnya fasilitas.
- Membutuhkan waktu yang lama.
5. Metode Eksperimen
metode ini bukan sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan satu metode berfikir, lantaran dalam Eksperimen sanggup memakai metode lainnya dimulai dari menarik data hingga menarik kesimpulan.
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2002: 95).
Metode demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif, lantaran membantu para siswa untuk mencari tanggapan dengan perjuangan sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
a. Kelebihan metode eksperimen
- Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan.
- Membina siswa membuat terobosan baru.
- Hasil percobaan yang berharga sanggup dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
b. Kelemahan metode eksperimen
- Cenderung sesuai bidang sains dan teknologi.
- Kesulitan dalam fasilitas.
- Menuntut ketelitian, kesabaran, dan ketabahan.
- Setiap percobaan tidak selalu menawarkan hasil yang diharapkan.
6. Metode latihan (drill)
Metode latihan yaitu suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
a. Kelebihan metode latihan
- Untuk memperoleh kecakapan motoris.
- Untuk memperoleh kecakapan mental
- Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat.
- Pembentukan kebiasaan serta menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
- Pemanfaatan kebiasaan yang tidak membutuhkan konsentrasi.
- Pembentukan kebiasaaan yang lebih otomatis.
b. Kelemahan metode latihan.
- Menghambat talenta dan inisiatif siswa.
- Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
- Monoton, gampang membosankan.
- Membentuk kebiasaan yang kaku.
- Dapat menjadikan verbalisme.
7. Metode Pemberian Tugas (Resitasi)
Metode resitasi yaitu metode penyajian materi di mana guru menawarkan kiprah tertentu supaya siswa melaksanakan kegiatan belajar.
a. Kelebihan metode resitasi
- Merangsang siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar baik individual maupun kelompok.
- Dapat menyebarkan kemandirian.
- Membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
- Mengembangkan kreatifitas siswa.
b. Kelemahan metode resitasi
- Sulit dikontrol.
- Khusus kiprah kelompok yang aktif siswa tertentu.
- Sulit menawarkan kiprah yang sesuai perbedaan individu.
- Menimbulkan kebosanan.
8. Metode Karyawisata
Metode karyawisata (Field-trip), karyawisata di sini berarti kunjungan di luar kelas. Kaprikornus karyawisata di atas tidak mengambil daerah yang jauh dari sekolah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Karyawisata dalam waktu yang usang dan daerah yang jauh disebut study tour.
Melalui metode ini siswa-siswa diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu di luar sekolah. Tempat-tempat yang akan dikunjungi dan hal-hal yang perlu diamati telah direncanakan terlebih dahulu, dan sehabis kegiatan siswa diminta membuat laporan.
a. Kelebihan metode karyawisata
- Memiliki prinsip pengajaran modern dengan memanfaatkan lingkungan nyata.
- Membuat relevansi antara apa yang dipelajari dengan kebutuhan di masyarakat.
- Merangsang kreatifitas siswa.
- Bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
b. Kelemahan metode karyawisata
- Kurangnya fasilitas.
- Perlu perencanaan yang matang.
- Perlu koordinasi supaya tidak tumpah tindih waktu.
- Mengabaikan unsur studi.
- Kesulitan mengatur siswa yang banyak.
9. Metode Sistem Regu (Team Teaching)
Metode sistem regu (team teaching), merupakan metode mengajar dua orang guru atau lebih berhubungan mengajar sebuah kelompok siswa, jadi kelas dihadapi beberapa guru. Sistem regu banyak macamnya, lantaran untuk satu regu tidak senantiasa guru secara formal saja, tetapi sanggup melibatkan orang-orang luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian yang kita butuhkan.
10. Metode Sosiodrama
a. Kelebihan metode sosiodrama
- Melatih siswa untuk melatih, memahami dan mengingat isi materi yang akan didramakan.
- Melatih siswa berinisiatif dan berkreatif.
- Memupuk bakat.
- Menumbuhkan dan membina kerjasama.
- Mendapat kebiasaan untuk membagi tanggung jawab.
- Membina tata bahasa siswa.
b. Kelemahan metode sosiodrama
- Kurang kreatif bagi anak yang tidak ikut dalam drama.
- Banyak memakan waktu.
- Memerlukan daerah yang luas.
- Mengganggu kelas lain lantaran gaduh.
11. Metode Simulasi
Metode simulasi, simulasi berasal dari kata simulate yang artinya akal-akalan atau berbuat seolah-olah. Kata simulasition artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura. Dengan demikian, simulasi dalam metode mengajar dimaksud sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui proses tingkah laris imitasi atau bermain kiprah mengenai suatu tingkah laris yang dilakukan seperti dalam keadaan yang sebenarnya.
a.Kelebihan Metode Simulasi
- Simulasi sanggup dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebetulnya kelak; baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
- Simulasi sanggup menyebarkan krwativitas siswa, lantaran melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
- Simulasi sanggup memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
- Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menghadapi banyak sekali situasi sosial yang problematis.
- Simulasi sanggup meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.
b. Kelemahan Metode Simulasi
- Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu sempurna dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
- Pengelolaan yang kurang baik. sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
- Faktor psikologis menyerupai rasa aib dan takut sering mempenggaruhi siswa dalam melakukan simulasi.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Metode Pembelajaran
Dalam melaksanakan suatu pembelajaran harus diawali dengan kegiatan perencanaan pembelajaran. Perencanaan mempunyai fungsi penting supaya pembelajaran menjadi lebih terarah. Dalam membuat perencanaan pembelajaran, banyak aspek yang harus dipertimbangkan oleh guru. Oleh karenanya supaya pelaksanaan pembelajaran sanggup berjalan dengan baik dan sanggup meraih tujuan yang diharapkan, maka dalam menyusun learning design perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran. Dalam proses berguru mengajar guru harus selalu mencari cara-cara gres untuk menyesuaikan pengajarannya dengan situasi yang dihadapi. Metode-metode yang digunakan haruslah bervariasi untuk menghindari kejenuhan pada siswa. Namun metode yang bervariasi ini tidak akan menguntungkan bila tidak sesuai dengan situasinya. Baik tidaknya suatu metode pembelajaran dipengaruhi oleh banyak sekali faktor.
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran, antara lain:
a. Siswa atau akseptor didik
Pemilihan suatu metode pembelajaran, harus menyesuaikan tingkatan jenjang pendidikan siswa. Pertimbangan yang menekankan pada perbedaan jenjang pendidikan ini yaitu pada kemampuan akseptor didik, apakah sudah bisa untuk berpikir ajaib atau belum. Penerapan suatu metode yang sederhana dan yang kompleks tentu sangat berbeda, dan keduanya berkaitan dengan tingkatan kemampuan berpikir dan berperilaku akseptor didik pada setiap jenjangnya
Di ruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah anak dengan latar belakang kehidupan yang berlainan. Status sosial mereka juga bermacam-macam. Demikian juga dengan jenis kelamin serta postur tubuh. Pendek kata dari aspek fisik selalu ada perbedaan dan persamaan pada setiap anak didik. Sedangkan dari segi intelektual pun sama ada perbedaan yang ditunjukkan dari cepat dan lambatnya tanggapan anak didik terhadap rangsangan yang diberikan dalam kegiatan belajar mengajar. Aspek psikologis juga ada perbedaan yaitu adanya anak didik yang pendiam, terbuka, dan lain-lain. Perbedaan dari aspek yang disebutkan di atas mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional.
b. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Setiap pelaksanaan pembelajaran tentu mempunyai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Penyelenggaraan pembelajaran bertujuan supaya pesera didik sebagai warga berguru akan memperoleh pengalaman berguru dan memperlihatkan perubahan perilaku, dimana perubahan tersebut bersifat positif dan bertahan lama. Kalimat tersebut sanggup dimaknai bahwa pembelajaran yang berhasil yaitu pembelajaran yang tidak hanya akan menambah pengetahuan akseptor didik tetapi juga besar lengan berkuasa terhadap sikap dan cara pandang akseptor didik terhadap realitas kehidupan.
Tujuan pembelajaran adalah target yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat mempengaruhi penyeleksian metode yang harus digunakan. Metode yang dipilih guru harus sesuai dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Kaprikornus metode harus diadaptasi dengan tujuan pembelajaran.
c. Faktor materi pembelajaran
Materi pelajaran mempunyai tingkat kedalaman, keluasan, kerumitan yang berbeda-beda. Materi pembelajaran dengan tingkat kesulitan yang tinggi biasanya menuntut langkah-langkah analisis dalam tataran yang beragam. Analisis bisa hanya pada tataran dangkal, sedang, maupun analisis secara mendalam. Pemilihan metode pembelajaran yang sempurna bisa menawarkan instruksi simpel untuk mengatasi tingkat kesulitan suatu materi pembelajaran.
d. Situasi berguru mengajar
Situasi belajar mengajar yang diciptakan guru tidak selamanya sama. Maka guru harus memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan. Di waktu lain, sesuai dengan sifat materi dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan maka guru membuat lingkungan berguru secara berkelompok. Kaprikornus situasi yang diciptakan mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
e. Fasilitas berguru mengajar
Fasilitas pembelajaran berfungsi untuk memudahkan proses pembelajaran dan pemenuhan kebutuhan proses pembelajaran. Bagi sekolah yang telah mempunyai kemudahan pembelajaran yang lengkap, ketersediaan kemudahan berguru bukan lagi suatu kendala. Namun demikian tidak semua sekolah mempunyai kemudahan pembelajaran dengan standar yang diharapkan. Keadaan tersebut hendaknya tidak menjadi suatu hambatan bagi guru dalam merancang pembelajaran yang tetap bisa menjangkau tujuan pembelajaran. Dalam kondisi tertentu, guru-guru yang mempunyai semangat dan kesepakatan yang kuat tetap bisa menyelenggarakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang berguru anak di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
f. Faktor alokasi waktu pembelajaran.
Pemilihan metode pembelajaran yang sempurna juga harus memperhitungkan ketersediaan waktu. Rancangan berguru yang baik yaitu penggunaan alokasi waktu yang dihitung secara terperinci, supaya pembelajaran berjalan dengan dinamis, tidak ada waktu terbuang tanpa arti. Kegiatan pembukaan, inti, dan epilog disusun secara sistematis. Dalam kegiatan inti yang mencakup tahap eksplorasi – klarifikasi terperinci – konfirmasi, mengambil penggalan waktu dengan porsi terbesar dibandingkan dengan kegiatan pembuka dan penutup.
g. Guru.
Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi hambatan dalam memilih dan menentukan metode. Apalagi belum mempunyai pengalaman mengajar yang memadai. Tetapi ada juga yang tepatmemilihnya namun dalam pelaksanaannya menemui kendala disebabkan labilnya kepribadian dan dangkalnya penguasaan atas metode yang digunakan.
Kriteria Pemilihan Metode Pembelajaran
- Sifat (karakter) guru
- Tingkat perkembangan intelektual dan sosial anak.
- Fasilitas sekolah yang tersedia.
- Tingkat Kemampuan Guru
- Sifat dan tujuan materi pelajaran.
- Waktu pembelajaran.
- Suasana kelas.
- Konteks domain tujuan pembelajaran.
Sedangkan menurut Slameto (2003: 98) kriteria pemilihan metode pembelajaran adalah:
- Tujuan pengajaran, yaitu tingkah laku yang diharapkan sanggup ditunjukkan siswa sehabis proses berguru mengajar.
- Materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam pengajaran yang berupa fakta yang memerlukan metode yang berbeda dari metode yang digunakan untuk mengajarkan materi yang berupa konsep, mekanisme atau kaidah.
- Besar kelas (jumlah kelas), yaitu banyaknya siswa yang mengikuti pelajaran dalam kelas yang bersangkutan. Kelas dengan 5-10 orang siswa memerlukan metode pengajaran yang berbeda dibandingkan kelas dengan 50-100 orang siswa.
- Kemampuan siswa, yaitu kemampuan siswa menangkap dan mengembangkan bahan pengajaran yang diajarkan. Hal ini banyak tergantung pada tingkat kematangan siswa baik mental, fisik dan intelektualnya.
- Kemampuan guru, yaitu kemampuan dalam menggunakan banyak sekali jenis metode pengajaran yang optimal.
- Fasilitas yang tersedia, materi atau alat bantu serta kemudahan lain yang sanggup digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.
- Waktu yang tersedia, jumlah waktu yang direncanakan atau dialokasikan untuk menyajikan bahan pengajaran yang sudah ditentukan. Untuk materi yang banyak akan disajikan dalam waktu yang singkat memerlukan metode yang berbeda dengan materi penyajian yang relatif sedikit tetapi waktu penyajian yang relatif cukup banyak.
Ahmadi (1997: 53) mengemukakan syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:
- Metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah berguru siswa.
- Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
- Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.
- Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan penemuan (pembaharuan).
- Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik berguru sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui perjuangan pribadi.
- Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.
- Metode mengajar harus dapat menanamkan dan menyebarkan nilai dan sikap- sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan berguru yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah melakukan penentuan dan pemilihan metode. Suatu metode yang digunakan oleh guru untuk mengajar harus benar-benar dikuasai. Sehingga pada dikala penggunaannya sanggup membuat suasana interaksi edukatif.
Untuk menghindari kejenuhan dan berhentinya minat siswa terhadap pelajaran yang disampaikan maka hendaknya guru menggunakan metode yang bervariasi. Bahkan metode yang digunakan dapat menumbuhkan harapan siswa untuk berguru secara berdikari dengan memakai teknik tersendiri. Di dalam kelas guru memberikan materi pelajaran. Bahan pelajaran itu akan kurang memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar lebih lanjut bila penyampaiannya menggunakan strategi yang kurang tepat. Metode-metode yang dipilih dipergunakan berdasarkan manfaatnya, jadi seorang guru dikatakan kompeten bila ia memiliki khazanah cara penyampaian yang kaya dan memiliki kriteria yang akan digunakan untuk memilih cara-cara dalam menyajikan pengalaman berguru mengajar. Dalam proses berguru mengajar juga dibutuhkan alat bantu yang digunakan untuk menghilangkan verbalitas. Sehingga siswa lebih cepat menyerap materi yang telah disampaikan.
Metode pembelajaran yang diterapkan guru hendaknya dapat mewujudkan hasil karya siswa. Siswa dituntun untuk sanggup berfikir kritis dan kreatif dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan ide-idenya. Pemilihan metode yang kurang tepat dengan sifat bahan dan tujuan pembelajaran menimbulkan kelas kurang garang dan kondisi siswa kurang kreatif. Sehingga dengan penerapan metode yang tepat dengan banyak sekali macam indikator tersebut dapat meningkatkan minat siswa pada materi pelajaran yang disampaikan dan minat yang besar pada akhirnya akan besar lengan berkuasa terhadap prestasi yang akan diraihnya.
Demikian artikel perihal metode pembelajaran, "Berbagi Ilmu Berbagi Manfaat" Semoga Bermanfaat "Aminnnnn"
0 Response to "Metode Pembelajaran Dan Jenisnya"
Post a Comment